Iklan Sponsor :

Saat Anak Hanya Selera Makan Bubur

Iklan Sponsor :




Hai Bunda, apakah Bunda mengalami kejadian seperti ini? Si Kecil yang kini berusia 2 tahun sering sekali menolak makanan seperti nasi, sayur dan kuah yang Bunda suapkan kepadanya. Kadang makanan seperti itu sering dimuntahkan kembali atau disemburnya. Namun, berbeda ketika Bunda menyajikan semangkuk bubur untuknya, si Kecil akan lahap memakannya. Tak ayal, hal ini membuat Bunda cemas karena seharusnya ia sudah makan makanan orang dewasa layaknya anak-anak lain seusianya.

Masalah makan yang dialami anak pada dasarnya merupakan keterampilan yang tidak otomatis dikuasai dan diperlukan sebuah proses untuk mempelajarinya. Pada bayi baru lahir, ia akan belajar mengisap ASI atau susu formula melalui dot. Selanjutnya ketika usianya terus bertambah dan kemampuan motoriknya berkembang, misalnya saat ia sering memasukkan benda ke mulutnya, bayi mulai dikenalkan dengan MPASI. Mulanya, bayi baru dikenalkan dengan makanan halus, seperti bubur susu atau tim saring. Selanjutnya, secara bertahap makananan ditingkatkan teksturnya menjadi sedikit kasar hingga nasi lembek, dan di usia 1 tahun sudah dikenalkan nasi biasa layaknya orang dewasa. Hal ini sekaligus akan melatih kemampuan motorik anak dalam mengunyah makanan. Fase kritis untuk melatih anak belajar mengunyah adalah di usia 6-9 bulan.
Setelah anak berusia lebih dari 1 tahun, biasanya ia akan lebih aktif dan bereksplorasi dengan berbagai kemampuan baru yang dimilikinya, seperti berjalan. Sehingga, di usia ini sedikit sulit untuk mengajarkan keterampilan mengunyah padanya. Tak jarang, masih sering ditemui anak berusia lebih dari 1 tahun yang makanannya masih bubur ataupun makanan yang diblender. Padahal, seharusnya ia sudah terbiasa dengan makanan orang dewasa, seperti nasi, sayuran, dan juga daging-dagingan. Terlebih, di usia balita, kebutuhan nutrisi anak semakin meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
Berikut ini ada kiat yang dapat Bunda lakukan untuk melatih balita menyantap makanan kasar, dan sedikit demi sedikit meninggalkan makanan halusnya:
  • Secara bertahap kenalkan dengan tekstur yang lebih kasar
Bunda sebaiknya tidak terus-menerus memberikan bubur halus yang biasa dimakannya. Coba, sajikan dengan tekstur yang lebih kasar secara bertahap. Jika si Kecil biasa makan makanan yang diblender halus, coba mulai berikan blenderan sedikit kasar. Sebaiknya, cara ini dilakukan secara konsisten dan tidak kembali memberinya makanan bertekstur lebih halus, ketika sudah diberi makanan bertekstur lebih kasar. Hal ini akan mengasah kemampuan mengunyahnya.
  • Berikan makanan yang bisa dipegang sendiri
Balita biasanya suka ngemil. Berikan camilan sehat yang menarik perhatiannya untuk dipegang dan dikunyah, seperti biskuit dan kentang goreng.
  • Pastikan kondisi pencernaannya
Gangguan pencernaan seringkali menjadi penyebab si Kecil tak bisa makan makanan kasar sesuai dengan usianya. Konsultasikan hal ini ke dokter untuk dapat segera dilakukan penanganan.
Semoga informasi ini bermanfaat yah, Bunda!

Sumber: ibudanmama.com

Masukan email anda untuk mendapatkan Resep Terbaru ke email anda GRATIS: