Iklan Sponsor :
Bahaya dan Manfaat Menyusui Saat hamil - ASI merupakan makanan yang paling baik bagi seorang anak bayi. Si buah hati yang masih imut-imut bisa diberi ASI hingga usia 2 tahun atau bahkan lebih. Tentunya seorang ibu akan lebih bahagia jika anaknya mendapatkan air susu ibu secara esklusif dalam jangka waktu yang lama.
Tak jarang kita jumpai seorang ibu menyusui tanpa henti meski dia dalam kondisi sedang hamil untuk anak yang berikutnya. Memberikan ASI pada anak tidak dilarang namun perlu diperhatikan banyak hal sehingga tidak mengganggu kesehatan ibu maupun janin yang dikandungnya. Salah satu kekhawatiran menyusui dalam keadaan hamil adalah terjadinya kontraksi rahim.
Pada saat anak disusui oleh si ibu, puting akan melepaskan hormon oksitosin ke aliran darah. Oksitosin berperan dalam proses menyusui karena akan mengkontraksikan otot di kelenjar susu sehingga ASI dapat keluar. Oksitosin juga dapat menyebabkan rahim berkontraksi, sehingga menyusi juga sangat dianjurkan pasca persalinan agar mencegah terjadinya perdarahan dan rahim dapat kecil seperti sebelum hamil.
Masalahnya sekarang adalah pada janin yang dikandung, apakah ada pengaruh menyusui pada saat kehamilan ini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyusui selama hamil yaitu cukupkan nutrisi untuk kehamilannya, istrahat juga perlu diperhatikan karena ibu yang kelelahan saat hamil dan menyusui akan menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu itu sendiri dan akan berdampak buruk pula bagi perkembangan janin yang dikandungnya.
Jadi tidak ada salahnya hal tersebut dilakukan karena tak ada bahaya menyusui selama hamil. Yang jelas seorang ibu juga perlu memperhatikan aspek-aspek diatas. Jangan karena ingin memenuhi kebutuhan nutrisi si anak yang sudah lahir, tapi mengesampingkan perkembangan kehamilannya sendiri. Jadi persipkan fisik anda untuk menyusui si kecil selama hamil.
Tips menyusui pada saat hamil yaitu makan makanan yang cukup, mengandung gizi untuk si buah hati dan janin yang dikandung aalah hal penting dan mutlak anda lakukan. Kalau perlu ibu-ibu cantik membaca tentang makanan dan minuman untuk memperlancar ASI, dengan demikian sudah lengkap referensi tambahan anda guna si bayi dan diri anda sendiri.
Tak jarang kita jumpai seorang ibu menyusui tanpa henti meski dia dalam kondisi sedang hamil untuk anak yang berikutnya. Memberikan ASI pada anak tidak dilarang namun perlu diperhatikan banyak hal sehingga tidak mengganggu kesehatan ibu maupun janin yang dikandungnya. Salah satu kekhawatiran menyusui dalam keadaan hamil adalah terjadinya kontraksi rahim.
Pada saat anak disusui oleh si ibu, puting akan melepaskan hormon oksitosin ke aliran darah. Oksitosin berperan dalam proses menyusui karena akan mengkontraksikan otot di kelenjar susu sehingga ASI dapat keluar. Oksitosin juga dapat menyebabkan rahim berkontraksi, sehingga menyusi juga sangat dianjurkan pasca persalinan agar mencegah terjadinya perdarahan dan rahim dapat kecil seperti sebelum hamil.
Masalahnya sekarang adalah pada janin yang dikandung, apakah ada pengaruh menyusui pada saat kehamilan ini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyusui selama hamil yaitu cukupkan nutrisi untuk kehamilannya, istrahat juga perlu diperhatikan karena ibu yang kelelahan saat hamil dan menyusui akan menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu itu sendiri dan akan berdampak buruk pula bagi perkembangan janin yang dikandungnya.
Jadi tidak ada salahnya hal tersebut dilakukan karena tak ada bahaya menyusui selama hamil. Yang jelas seorang ibu juga perlu memperhatikan aspek-aspek diatas. Jangan karena ingin memenuhi kebutuhan nutrisi si anak yang sudah lahir, tapi mengesampingkan perkembangan kehamilannya sendiri. Jadi persipkan fisik anda untuk menyusui si kecil selama hamil.
Tips menyusui pada saat hamil yaitu makan makanan yang cukup, mengandung gizi untuk si buah hati dan janin yang dikandung aalah hal penting dan mutlak anda lakukan. Kalau perlu ibu-ibu cantik membaca tentang makanan dan minuman untuk memperlancar ASI, dengan demikian sudah lengkap referensi tambahan anda guna si bayi dan diri anda sendiri.