Iklan Sponsor :

Macam-Macam Tingkah Unik Balita

Iklan Sponsor :



Anak-anak selalu tertarik terhadap hal baru dan tak berhenti menjelajah. Eksplorasinya sering membuat bunda menggelengkan kepala atau mengelus dada karena tingkah si kecil yang kadang konyol, lucu, atau aneh. Tingkahnya bisa membuat bunda tertawa terbahak-bahak sampai membuat bunda khawatir. Lengkap sudah! Beberapa tingkah unik balita yang kerap terjadi berikut, beserta cara menyikapinya mungkin bisa sedikit mencerahkan bunda.




<> Pengganggu Cilik
Tingkahnya: Sepertinya si kecil tidak bisa melihat orang tuanya duduk tenang. Dia akan bergelantungan pada kaki Anda saat memasak di dapur, menarik selang saat Anda mencuci mobil, atau bahkan berteriak-teriak saat Anda sedang menelepon.

Alasan di baliknya: Sebenarnya, ini adalah salah satu usaha anak untuk berkomunikasi dengan Anda. Mungkin karena Anda sibuk, si kecil merasa tersisih dan tidak diperhatikan. Tingkah mengganggunya tersebut ditujukan untuk mencari perhatian Anda.

Singkirkan dengan: Luangkan waktu lebih banyak dan berkualitas bersama anak. Buatlah aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan berdua dengannya, walaupun misalnya sekadar bermain lempar tangkap bola di halaman belakang rumah sebelum berangkat ke kantor. Tunjukkan bahwa Anda tetap memerhatikannya meskipun Anda sibuk.


<> Penyiksa Hewan
Tingkahnya: Terkejut mendapati si Belang terikat pada kaki meja? Belum lagi hamster yang menggigil kedinginan karena disiram air atau kasihan melihat anak ayam yang dikurung di dalam kaleng? Sepertinya semua binatang akan bernasib buruk jika bertemu dengan si kecil.

Alasan di baliknya: Usia balita memang membuat anak sangat menikmati masa-masa eksplorasinya. Sayangnya, caranya negatif.

Singkirkan dengan: Amati apa motif tindakannya. Misalnya jika dia mengikat si Belang di kaki meja, mungkin dia ingin kucing kesayangannya tidak mengacak balok yang sudah ditumpuknya. Berikan cara lain yang tidak menyakiti si hewan, misalnya menjauhkan si Belang dari mainan anak dengan mengeluarkannya ke halaman rumah dan menutup pintu rapat-rapat. Arahkan juga anak untuk menyayangi binatang. Dengan menjelaskan bahwa binatang itu juga seperti dirinya, Mama, dan Papa. Binatang pun bisa merasakan sakit serta senang jika disayang. Ajak si kecil menonton tayangan tentang hewan. Ajak juga dia bertanggung jawab dalam merawat binatang peliharaannya dengan tugas-tugas sederhana seperti memberi makan.


<> Pencari Musuh
Tingkahnya: Si kecil sepertinya punya musuh di mana-mana. Di rumah, dia sering memukul anak tetangga, di preschool, dia sering mencubiti temannya. Kemana pun dia pergi, selalu saja ada yang menangis karena perbuatannya, terutama anak yang lebih kecil.

Alasan di baliknya: Usia ini adalah tahap dimana anak sedang dalam masa agresif. Di satu sisi dia tahu tingkahnya membuat orang dewasa marah, tapi rasa penasaran ingin mengetahui efek tindakannya membuat dia terus melakukannya. Selain itu, ini bisa disebabkan kemampuan komunikasi verbal anak yang belum sempurna. Sehingga saat dia ingin memiliki mainan truk milik temannya, dia bukannya meminjam, tapi merebut sambil memukul.

Singkirkan dengan: Berilah contoh komunikasi verbal kepadanya. Misalnya, saat Anda melihatnya ingin bermain boneka yang sedang dimainkan adiknya, ajarkan untuk memintanya baik-baik: “De, kakak boleh pinjam sebentar ya beruangnya.” Saat dia ingin memukul anak lain, tahan tangannya, dan katakan dengan tenang tapi tegas, “Kalau ingin pinjam, minta baik-baik ya Sayang. Jangan pukul.”


<> Menjambak-Jambak Rambut Sendiri
Tingkahnya: Si kecil seringkali menjambak-jambak rambut sendiri dalam kondisi tertentu.

Alasan di baliknya: Memang tampak aneh dan mengkhawatirkan, tapi kebiasaan menjambak rambut sendiri seringkali terkait dengan kebosanan, kesepian, atau tekanan lainnya. Untungnya, pada batita dan balita, hal ini tidak diasosiasikan dengan masalah emosional atau perkembangan, dan biasanya hilang sendiri setelah beberapa bulan tanpa ada tindakan khusus.

Singkirkan dengan: Amati kapan saat-saat anak mulai menjambak rambutnya sendiri, dan sebisa mungkin hindarkan dia dari kondisi tersebut. Potong pendek rambut si kecil, paling tidak, ini akan membuatnya lebih sulit untuk menjambak. Jika kebiasaan ini tidak hilang dalam beberapa bulan, anak sudah mendekati usia sekolah, atau ada riwayat keluarga yang mengalami trichotillomania, bantuan profesional bisa dipertimbangkan.


<> Menggigiti Kuku
Tingkahnya: Dalam keadaan tertentu, si kecil kerap menggigiti kukunya. Tidak jarang bentuk kukunya menjadi tidak beraturan.

Alasan di baliknya: Hampir sama seperti menjambak rambut, kebiasaan ini muncul karena anak merasa bosan, takut, atau tekanan lainnya–karena itulah disebut sebagai kecemasan.

Singkirkan dengan: Tanyakan dan amati apa yang membuatnya gelisah. Perhatikan saat-saat anak mulai menggigiti kukunya, dan sebisa mungkin hindarkan dia dari kondisi tersebut. Alihkan perhatiannya jika dia mulai menggigiti kukunya dengan aktivitas yang menyibukkan tangannya, misalnya lempar tangkap bola, menggambar, dan lainnya. Sejauh anak tidak menyakiti atau melukai dirinya sendiri, dan tidak tampak mengalami stres berlebihan, yang terbaik adalah menjaga kebersihan jari dan kukunya tetap pendek dan rapi. Konsultasikan ke dokter atau psikolog anak bila kebiasaan buruknya mendadak menjadi lebih berat dan sering.

Sumber : Parentsindonesia

Masukan email anda untuk mendapatkan Resep Terbaru ke email anda GRATIS: