Iklan Sponsor :

Tentang Imunisasi

Iklan Sponsor :



Penyakit yang belum ada obatnya, mematikan, menimbulkan kecacatan dan menular sangat berbahaya untuk bayi. Untuk itu para dokter mewajibkan putra putri Bunda mendapatkan vaksin tertentu untuk imunisasi. Namun, informasi yang beredar di masayarakat luas membuat beberapa Bunda merasa kuatir, misalnya imunisasi tertentu dapat menimbulkan kecacatan pada bayi.


Untuk itu Bunda perlu mencari tahu kebenarannya supaya tak ada lagi keraguan dan si kecil mendapat tindakan yang tepat. Bunda perlu tahu untuk apa imunisasi dilakukan dan beberapa penjelasan penting lainnya, seperti :

• Daya tahan tubuh bayi sangatlah lemah tak heran bila terserang bakteri berbahaya ia mudah terkena penyakit. Untuk itu imunisasi diperlukan untuk menghindari komplikasi yang parah akibat bakteri berbahaya. Tapi bukan berarti bayi yang sudah diimunisasi akan terhindar 100 % dari penyakit. Kekebalan tubuh setiap anak berbeda tergantung kondisi lingkungan dan asupan gizinya. Namun, dampak penyakit terhadap bayi yang diimunisasi akan jauh lebih ringan dibanding bayi yang tidak mendapat imunisasi.

• Jika Bunda merasa berat harus melakukan beberapa imunisasi tak perlu kuatir, berikan saja imunisasi yang diwajibkan dokter. Jenis imunisasi yang diwajibkan yakni BCG (Bacilli Calmette- Guerin) atau biasa disebut anti TBC, imunisasi Hepatitis B, Polio,  DPT / DpaT dan Campak. Bila Bunda merasa mampu sangat dianjurkan memberikan imunisasi Hib (Haemophilus Influenzae Type B), Pneomokokus (PCV), Influenza, MMR (Measles, Mumps, Rubella), Tifoid, Hepatitis A dan Varisela.

• Untuk mengurangi trauma bayi pada suntikan kini ada beberapa vaksin yang bisa digabungkan (vaksin combo). Vaksin yang telah dikombinasikan adalah DPT (Dipteri Pertusi Tetanus) dengan Hepatitis B namanya DPT/HB, DpaT-Hepatitis B- Polio. Penggabungan vaksin ini tidak menimbulkan efek negatif pada bayi.

• Bayi atau anak yang sedang kurang enak badan sepanjang sakitnya tidak parah (demam tinggi) masih boleh diimunisasi. Setelah diimunisasi ia harus kembali beristirahat.

• Banyak informasi menyebutkan bahwa imunisasi MMR bisa mengakibatkan autis. Hal itu tidaklah benar. Autis disebabkan oleh beberapa hal dan sampai saat ini belum ada penelitian yang mengatakan vaksin MMR penyebab autis.

• setelah diimunisasi Bunda masih boleh memberikan ASI. Meski banyak yang mengatakan hal itu bisa mengurangi khasiat vaksin itu tidak benar dan Bunda tak perlu kuatir.

Tips :
-    Konsultasikan dengan dokter jika pemberian vaksin sebelumnya memiliki efek samping pada bayi atau anak
-    Sebaiknya Bunda menunda imunisasi jika si kecil demam sangat tinggi
-   Selalu informasikan pada dokter makanan atau minuman apa yang Bunda berikan pada si kecil sebelum imunisasi dilakukan untuk menghindari keluhan setulah imunisasi
 



Sumber: Infobunda.com

Masukan email anda untuk mendapatkan Resep Terbaru ke email anda GRATIS: